Alasan MPASI Diberikan Setelah 6 Bulan & Risiko Memberi MPASI pada Bayi di bawah 6 Bulan
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan dan yang terbaik bagi bayi. Karena kandungan nutrisi yang kaya ada pada Air Susu Ibu (ASI). Barulah di usia 6 bulan, bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Bentuk dan teksturnya pun bertahap.
Baca juga Ini dia Kandungan Air Susu Ibu (ASI) yang perlu ibu tau
Salah satu pertanyaan yang paling sering dipertanyakan oleh para ibu muda adalah tentang Kapan MPASI sebaiknya mulai diberikan ?. Para ibu muda yang sekarang hidup dizaman informasi tentunya mudah memperoleh pencerahan dan informasi tentang risiko dan bahaya pemberian MPASI pada bayi di bawah usia 6 bulan. Meski begitu sudah menjadi hal yang umum dipertentangkan juga di masyarakat tentang pro-kontra memberikan MPASI (biasanya pisang) pada bayi-bayi yang sangat muda (sebelum usia 6 bulan). Biasanya para ibu muda terpaksa, meskipun sudah tau bahayanya dengan alasan tidak ingin melawan dominasi ibu dan mertua yang telah lama menjalankan tradisi memberikan pisang sebelum anak berusia 6 bulan. (ini juga terjadi pada saya bun, bagaimana dengan bunda?). WHO sendiri menganjurkan agar memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, sebelum memberikan MPASI.
Bunda berikut adalah alasan mengapa pemberian MP ASI mulai 6 bulan ;
- Setelah 6 bulan, bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang tersedia di dalam ASI.
- Sistem Pencernaan Bayi Belum Siap. Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 6 bulan. Sebelum usia 6 bulan, enzim pencernaan bayi belum sempurna sehingga bayi belum dapat mencerna zat tepung dan protein. Dari sisi kemampuan usus, sebelum usia 6 bulan, sistem kekebalan usus bayi pun belum sempurna. Akibatnya, sistem kekebalan usus yang berfungsi melindungi usus dari makanan sumber protein, belum cukup diproduksi, sehingga banyak protein yang masuk ke dalam sel-sel usus malah merangsang reaksi alergi dan intoleransi.
- Hilangnya refleks menjulurkan lidah pada usia 6 bulan.
- Kematangan mekanisme menelan. Sebelum berusia 6 bulan, secara alami lidah bayi masih dalam kondisi yang sesuai untuk menghisap susu, dan bukan untuk menelan makanan. Bila bayi di bawah usia tersebut dipaksa diberikan makan, biasanya makanan hanya tersebar di dalam mulut saja, sebagian di pipi dan gusi,serta langit-langit mulut karena kemampuan menelannya belum baik.
- Kemampuan bayi untuk duduk. Menelan makanan bayi tentu saja berbeda dengan meminum susu. Susu, karena cair, dapat ditelan saat posisi bayi digendong di pangkuan Ibu. Sedangkan untuk menelan makanan padat, kerongkongan haruslah tegak. Nah, biasanya baru di sekitar usia 6 bulan bayi bisa duduk dengan sempurna.
- Bayi Belum tumbuh gigi. Sebelum usia 6 bulan biasanya bayi belum tumbuh gigi. Ini adalah salah satu tanda bahwa mulut bayi sebenarnya hanya siap untuk menghisap dan bukan mengunyah.
Baca juga Resep MPASI untuk Bayi Berusia 6-8 Bulan dan Saran Pengaturan Pola Makan Bayi Usia 6-8 bulan
Lalu Apakah Bahaya bila bayi diberikan MPASI sebelum Usia 6 Bulan ?
Kuman mudah masuk sehingga peluang sakit lebih besar.
Pada usia di bawah 6 bulan, daya imunitas bayi belum sempurna. Dengan memberikan makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka kesempatan bagi kuman-kuman untuk masuk ke dalam tubuh si kecil. Apalagi bila makanan yang diberikan tidak terjamin kebersihannya. Begitu pun dengan alat-alat makan yang digunakan, bila tidak disterilisasi dengan benar akan menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang mendapatkan makanan sebelum usianya 6 bulan ternyata banyak mengalami diare, batuk-pilek, sembelit, demam, ketimbang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Berpeluang alami alergi makanan.
Sel-sel di sekitar usus pada bayi berusia di bawah 6 bulan belum siap untuk menghadapi unsur-unsur atau zat makanan yang dikonsumsinya. Alhasil, makanan tersebut dapat menimbulkan reaksi imun, sehingga dapat terjadi alergi akibat makanan yang dikonsumsinya. Sebaliknya, bayi yang diberi MPASI setelah 6 bulan, risikonya untuk mengalami alergi akibat makanan lebih rendah.
Berpeluang obesitas.
Proses pemecahan sari-sari makanan dalam tubuh bayi belum sempurna, sehingga bila bayi diberi MPASI sebelum usia 6 bulan, ia berpeluang mengalami obesitas. Pemberian MPASI sebelum usia 6 bulan sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan. Karena itulah, menunda pemberian MPASI sampai usia 6 bulan dapat melindunginya dari obesitas di kemudian hari. Perlu diketahui, beberapa enzim pemecah protein seperti pepsin, lipase, dan amilase, serta asam lambung, baru akan diproduksi sempurna pada saat bayi berusia 6 bulan.
Sulit dicerna dengan baik.
Bayi di bawah 6 bulan memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna. Asupan lain disamping ASI membuat organ ini terpaksa bekerja ekstrakeras demi mengolah dan memecah makanan yang masuk. Nah, karena dipaksa bekerja keras, makanan pun tak dapat dicerna dengan baik. Ujung-ujungnya, timbul reaksi/gangguan pencernaan seperti konstipasi atau timbulnya gas. Sementara, sistem pencernaan relatif sempurna dan siap menerima MPASI pada usia 6 bulan ke atas. Karena itulah, menunda memberikan MPASI hingga usia bayi 6 bulan justru memberi kesempatan kepada sistem pencernaan agar dapat berkembang matang terlebih dahulu. Secara psikologis pun, umumnya bayi siap mendapatkan MPASI pada usia sekitar 6 bulanan.
Rujukan:
Pengalaman
http://tabloid-nakita.com/Bayi/Bila-Mpasi-Diberikan-Terlalu-Dini
http://www.alodokter.com/mpasi-diberikan-setelah-bayi-berusia-6-bulan
sahabatnesle.co.id
gambar dari google
Komentar
Posting Komentar