Pilih Popok Bayi Sekali Pakai atau Popok Kain ?

Pilih Popok Bayi Sekali Pakai atau Popok Kain ?

Kehadiran bayi dalam suatu keluarga adalah kebahagian yang tiada ternilai. Sebab ia adalah buah dari cinta keluarga yang juga merupakan penyejuk mata dan hati. Namun bagi keluarga pemula yang baru pertama kali memiliki bayi, terkadang akan muncul juga kebingungan yang mengikutinya. Mulai dari apakah ASI Eksklusif ataukah campuran, dan tentunya juga masalah memilih popok yang baik.

Untuk urusan popok ini, biasanya orang tua tidak selesai kebingungannya soal memilih merek popok yang mana, tetapi juga memilih popok sekali pakai ataukah popok kain. Orang tua biasanya dibingungkan dengan masalah anggaran belanja popok yang akan cukup besar bila menggunakan popok biasa sekali pakai, sedangkan ada alternatif popok kain yang dapat dicuci dan tetap dapat digunakan lagi dengan aman dan nyaman meski tetap bisa saja menyebabkan ruam popok.

Baca juga : Ini dia cara mengetahui jenis kelamin bayi saat masih dalam kandungan


Popok Sekali Pakai (popok biasa)

Popok Bayi sekali pakai banyak dipilih orang tua karena relatif lebih praktis dan mudah digunakan dibanding popok kain (cloth diaper), karena tinggal pakai dan buang. Popok biasa menggunakan gel peresap yang sanggup menahan cairan lebih banyak, namun tetap membuat kulit bayi tetap kering. Kualitas, fitur dan model popok sekali pakai berbeda-beda tergantung merek dan harganya.

Meski mudah dan praktis, popok bayi sekali pakai bukan tanpa masalah. Mulai dari masalah biaya (boros), kesehatan, sampai kepada masalah limbah. Sisi biaya inilah yang mungkin menjadi sorotan utama mayoritas orang tua. Coba saja hitung, rata-rata bayi dalam satu hari minimal menggunakan 3 popok, dengan asumsi harga Rp.2000. Maka dalam sebulan akan menghabiskan setidaknya 90 popok atau sekitar Rp. 180.000,-, ini untuk asumsi harga popok sekali pakai termurah di tahun 2016, bagaimana perubahan harganya dari tahun ke tahun ?

Untuk isu lingkungan, penggunaan popok sekali pakai juga menimbulkan masalah yang cukup serius. Dalam sebuah penelitian, diungkapkan bahwa sebuah limbah popok membutuhkan waktu antara 200-500 TAHUN untuk bisa terurai. Kembali ke hitungan di atas, apabila seorang bayi memakai 3 pcs popok setiap hari, maka dalam satu tahun 3 x 365 hari x 2 tahun = 2190 limbah popok untuk diurai dalam 200-500 tahun.

Popok Kain (Cloth Diapers)

Popok kain saat ini tersedia dengan beragam variasi desain, ukuran dan warna yang menarik, dan tentunya variasi harga. Pantauan harga di Bukalapak.com popok kain dijual mulai dari harga belasan ribu hingga seratus ribu rupiah/pcs, lebih mahal dibanding harga popok sekali pakai, tetapi bisa digunakan kembali dengan dicuci. Modelnya mulai dari yang berperekat atau ada juga yang kancing. Soal berapa banyak yang dibutuhkan, idealnya untuk satu bayi orang tua perlu menyediakan 15 – 20 popok kain. Anggaplah orang tua memilih cloth diapers yang seharga 50ribuan, maka dalam 2 tahun setidaknya orang tua hanya perlu menghabiskan 1 juta rupiah saja. Lebih murah kan? Tentu, karena dapat dicuci dan dipakai lagi. Selain itu cloth diaper atau popok kain dapat  disimpan dan diwariskan untuk anak anda berikutnya.
Meski lebih mahal, popok kain atau cloth diaper bukan tanpa kekurangan, misalnya relatif mudah bocor, harus, harus sering diganti, butuh banyak waktu untuk dicuci dan dikeringkan, dan perlu menyediakan ruang khusus untuk menyimpan popok yang kotor. Sehingga bisa dibilang, popok kain tidak sepenuhnya praktis untuk dibawa ke mana-mana.

Tips menggunakan Cloth Diapers atau Popok Kain


  • Gunakan model perekat atau kancing agar lebih aman dari potensi bayi terluka apabila menggunakan peniti;
  • Bila terpaksa menggunakan peniti untuk memasang popok, pilih peniti yang berukuran besar dan hati-hatilah saat memasangnya. Jangan sampai bayi anda tertusuk peniti.
  • Sediakan tempat khusus untuk menyimpan popok yang kotor. Pisahkan antara yang terkena urin saja, dengan yang terkena fesses. Yang terkena fesses harus dibersihkan terlebih dahulu. Usahakan paling lama dalam satu hari sudah harus dicuci.
  • Ketika mencuci popok kain, pisahkan dengan pakaian lain dan gunakan detergen lembut bersifat hypoallergenic yang aman digunakan oleh kulit sensitif dan tidak menimbulkan reaksi alergi. Gunakan air panas dan dibilas minimal dua kali. Jangan gunakan pelembut pakaian yang dapat menimbulkan ruam pada bayi dengan kulit sensitif.
  • Selalu mencuci tangan setelah mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran kuman.


Tips Mencegah dan Mengatasi Ruam Popok


  • Ruam popok dapat disebabkan akibat infeksi jamur atau bakteri, popok basah atau kotor yang tetap dipakai, gesekan antara kulit dan popok, atau reaksi alergi terhadap popok. Berikut adalah tips sederhana untuk mencegah dan mengatasi ruam popok :
  • Sering memeriksa popok. Segera ganti apabila basah atau kotor.
  • Cuci tangan sebelum dan setelah tiap kali mengganti popok.
  • Bersihkan kulit bayi dengan air atau tisu bersih atau kain bersih yang halus dan kering. Pastikan cukup kering. Ingat air adalah sarana pembersih terbaik. Hindari penggunaan tisu yang mengandung alkohon dan wewangian. Beberapa kasus, tisu basah yang kini tersedia dianggak kurang baik bagi kulit bayi. 
  • sebelum menggunakan popok baru, pastikan kulit anak benar-benar bersih dan kering.
  • Mengoleskan krim atau salep sebelum ramah kulit bayi sebelum memakai popok. Hari ini ada beberapa merek krim untuk ruam popok, mulai dari Pure Baby, Daktarin Baby, zwitsal, abotil, cusson dan merek-merek lainnya.
  • Karena sensitivitas kulit bayi berbeda-beda, sebaiknya jangan beli popok dalam jumlah besar sekaligus. Cobalah satu-satu agar menemukan yang cocok dan nyaman bagi bayi anda.

 Baca juga : Ini dia kenapa MPASI baru diberikan setelah bayi berusia 6 bulan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alamat Praktek Dokter Spesialis Kandungan Dan Kebidanan Perempuan Surabaya

Alamat Dokter Kandungan Perempuan Muslimah Pro Persalinan Normal di Jakarta

Alamat Praktek Dokter Spesialis Kandungan Dan Kebidanan Perempuan di Bandung