ASI Tidak Keluar ? Ini Sebab dan Solusinya Tips ASI Lancar


Saat bayi lahir ke dunia, setidaknya ada tiga haknya yang harus dipenuhi oleh orang tua: mendapat dekapan hangat bunda sebagai ibunya, makanan dari menyusui, dan rasa aman. Tahukah bunda, bahwa ASI memenuhi ketiga aspek tadi. Itulah yang disampaikan oleh Dr. Grantly Dick-read, MD, seorang ahli kesehatan anak dalam buku Childbirth Without Fear-nya.

ASI sangat penting bagi bayi karena ASI atau air susu ibu adalah makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan. Selain soal kandungan gizi ASI (baca Kandungan ASI yang bunda peru tau), bentuknya yang cairan adalah bentuk makanan yang paling tepat di usia awal kehidupan bayi, mengingat perkembangan sistem pencernaan bayi yang masih sangat muda.

Namun tidak jarang, ibu menyusui mengalami masalah saat menyusui, ASI tidak keluar atau keluar tapi hanya sedikit, tidak lancar. Biasanya dalam kondisi seperti ini seorang Ibu baru (pemula) akan cenderung stress, dilema, karen mendapatkan tekanan dari suami maupun orang tua dan mertua yang karena khawatir bayi kelaparan, memaksa ibu untuk segera memberikan susu formula / sufor kepada bayi. Suasana yang sungguh tidak nyaman.

Menghadapi kondisi seperti ini sebaiknya obu tidak perlu stres, bawa santai saja. Karena stres pada ibu menyusui berpotensi membuat ASI sulit keluar.

Penyebab ASI Tidak Keluar, tidak lancar atau ASI Keluar Sedikit


1. Kurangnya Stimulasi Menyusui


Produksi ASI dipengaruhi dengan semakin seringnya ibu menyusui. Semakin sering menyusui, maka ASI akan semakin lancar, bunda. Ketika menyusui, secara psikologis otak akan menstimulus organ-organ tubuh dan kelenjar terkait. Sebaliknya menahan-nahan menyusui atau jarang menyusui sementara ASI banyak bisa membuat payudara terasa sakit dan berpotensi juga ke arah kanker payudara.

Saat seorang ibu menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang berfungsi penting dalam memproduksi dan mengeluarkan ASI. Sebaiknya susui bayi setidaknya setiap 20 menit tiap payudaranya. Jika sudah selesai satu payudara dapat berganti ke payudara satunya. Posisi menyusui yang baik juga harus diperhatikan.


2. Kelelahan, Stres & Penyakit Ibu

Saat dalam periode menyusui, ibu perlu mengelola waktu lebih baik lagi agar tidak mudah lelah dan sebaiknya hindar memikirkan ha-hal yang ruwet. Seperti yang telah saya singgung di atas stres apalagi ditambah lelah dapat mempengaruhi produksi ASI menjadi berkurang.

Lalu bagaimana dengan ibu yang bekerja ? Sebaiknya ibu tetap  memompa atau memerah ASI di kantor. Usahakan lakukan dengan santai/rileks dan saat dalam keadaan tidak stres.

Selain stres dan kelelahan, penyakit-penyakit seperti gangguan fungsi tiroid dan anemia merupakan sebagian penyakit yang dapat menyebabkan produksi ASI menurun.

3. Kafein, Rokok & Alkohol

Saat dalam periode menyusui sebaiknya bunda tidak mengkonsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein tinggi, misalnya kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat membuat tubuh dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi ASI.

Perlu bunda harus diingat, kafein tidak hanya terdapat pada kopi tapi juga teh, cokelat dan minuman berkarbonasi. Penulis buku Breastfeeding: A Guide For the Medical Profession mengatakan, minum secangkir kopi setiap hari sebenarnya boleh saja, sebab kandungan kafein yang ditemukan dalam ASI sangat rendah. Hanya saja, bila minum sampai lebih 6 cangkir sehari, kafein akan berakumulasi di dalam sistem pencernaan bayi dan dapat membuatnya terjaga plus rewel (karena susah tidur) serta iritasi pada pencernaannya.

Apa bahaya rokok pada ibu menyusui ? Merokok dapat menggangu pelepasan hormon oksitosin yang berfungsi untuk menstimulasi keluarnya ASI dari payudara ibu.

Alkohol dapat mengganggu proses keluarnya ASI dari payudara, selain itu dapat pula merubah rasa ASI, dan yang terburuk adalah dapat mengganggu perkembangan bayi.


4. Obat-obatan & Pil KB

Beberapa jenis obat-obatan seperti golongan antihistamin, dekongestan (pelega nafas) dan diuretik dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI.

Pil KB yang mengandung estrogen dapat menurunkan jumlah ASI yang diproduksi. Jika ingin menggunakan pil KB saat menyusui, sebaiknya mintalah saran dokter atau bidan yang ibu percayai, pilih yang hanya mengandung progesteron saja.

Sebenarnya pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan juga merupakan KB alami termudah. Menyusui secara ekslusif adalah salah satu metode KB alami, atau biasa juga disebut metode amenore laktasi (MAL), efektivitasnya mencapai 98%.

Menyusui sesering mungkin-setidaknya 12 kali sehari- dan selama mungkin. Interval atau jeda menyusui di siang hari tidak lebih dari 4 jam dan interval di malam hari tidak lebih dari 6 jam.
Tetap menyusui meski ibu atau bayi sedang sakit, karena jika berhenti menyusui, produksi ASI bisa berkurang dan menurunkan kadar hormon prolaktin.

5. Diet & Hamil Saat Menyusui

Ketika telah menjadi seorang ibu, ibu perlu membuat prioritas, antara memenuhi nutrisi anak versus menurunkan berat badan. Bila tetep ngotot ingin diet, maka diet-lah yang sehat. Diet yang tidak sehat sehingga menyebabkan dehidrasi dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dan konsumsi air putih 8 gelas sehari.

Di lain sisi, kondisi kehamilan juga mempengaruhi produktivitas ASI yang ada. Jika Anda hamil saat menyusui, hormon kehamilan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah ASI.

6. Riwayat Operasi Payudara

Riwayat operasi payudara dapat mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi terutama bila saluran ASI nya pun ikut rusak.


7. Puting Yang Lecet, Dapat Mengganggu Proses Pemberian ASI

Jika puting Anda mengalami sakit atau nyeri, apalagi sampai lecet biasanya membuat ibu malas memberi ASI, karena yang terbayang adalah rasa sakitnya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menunda pemberian ASI sebenarnya kurang baik, selain bisa membuat payudara sakit,  dapat juga menyebabkan produksi ASI berkurang. Saat menyusui, usahakan untuk sering berganti posisi, agar puting tidak mudah lecet.


Cara meningkatkan produksi ASI

Solusi Alami agar ASI lancar


1. Minum Banyak Air

Usakan untuk minum air putih 8 gelas perhari. Konsumsi makanan bergizi tinggi. Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu yang menyusui minimal 1800 kalori perhari

2. Berikan Bayi Anda ASI Sesering Mungkin

Bayi minimal diberi ASI 8 kali sehari, jika lebih, akan lebih baik.

3. Berikan ASI Dari Kedua Payudara Secara Bergantian

4. Pijat Lembut Payudara Anda

Pijat lembut payudara Anda dengan baby oil, lalu kompres dengan waslap hangat, agar produksi ASI Anda meningkat.

5. Lakukan Teknik Menyusui Yang Benar

Periksa posisi menyusui Anda, apakah mulut bayi sudah menempel dengan benar atau tidak.

6. Hindari Penggunaan Dot

Hindari menggunakan dot dan botol susu, pada beberapa minggu pertama. Karena, jika bayi menyusu pada payudara ibu dan botol susu bergantian, akan membuat bayi bingun dan sulit untuk beradaptasi.

7. Gunakan Pompa Payudara

Pompa ASI ganda dengan mesin, dan bukan yang manual, akan meningkatkan produksi ASI Anda.

8. Konsumsi Makanan Sehat Yang Dapat Meningkatkan ASI (Baca : 7 MAKANAN INI BUAT ASI BUNDA MELIMPAH SECARA ALAMI, NGGAK PERCAYA ?)

9 Jika perlu, minta kepada dokter ahli laktasi Anda, rekomendasi suplemen peningkat ASI yang aman bagi ibu dan bayi. (Baca : Daftar Klinik dan Konsultan Menyusui (Laktasi) se Indonesia)

Lakukanlah semuanya dengan cara yang menyenangkan ya, selamat menyusui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alamat Praktek Dokter Spesialis Kandungan Dan Kebidanan Perempuan Surabaya

Alamat Dokter Kandungan Perempuan Muslimah Pro Persalinan Normal di Jakarta

Alamat Praktek Dokter Spesialis Kandungan Dan Kebidanan Perempuan di Bandung